Sekedar Info Untuk Semua

 

10 Tokoh Anime Paling Cantik

Wah, ada yang pandai bernyanyi, petarung hebat, model cantik… Tapi kenapa mereka gak main hentai aja ya?? Pasti seru deh #eh
Dunia anime dan manga memang erat kaitannya dengan para karakter wanita, yang biasanya selain cantik juga memiliki kemampuan bertarung yang hebat serta kepribadian yang menarik. Beberapa dari mereka ada yang sangat d****a dan matang, beberapa masih ada yang cenderung memiliki sifat kekanak-kanakkan. Ada juga tokoh anime paling cantik yang mempunyai sifat aneh, seperti sangat mata duitan, terobsesi pada satu karakter cowok, berkepribadian ganda, super pemalu, atau bahkan gemar bertarung.
Nah, siapa sajakah mereka? 

1. Miku Hatsune

Sebenarnya, Miku Hatsune kurang tepat apabila disebut sebagai tokoh anime paling cantik. Miku Hatsune adalah perwujudan sosok manusia dari sebuah software “Singing synthesizer” (semacam software karaoke) yang disebut sebagai “Vocaloid”. Ia digambarkan sebagai seorang gadis cantik berusia 16 tahun dengan rambut hijau panjang yang diikat dua. Miku juga mengenakan berbagai variasi kostum, salah satunya rok mini, stoking, dan armband. Ia adalah salah satu karakter yang paling populer sebagai model tokoh cosplay (costume play) dan hampir semua cosplayer terkenal Jepang seperti Arisa Mizuhara, Kipi, dan Saya pernah tampil sebagai Miku Hatsune.
Miku Hatsune pernah beberapa kali mengadakan konser, di mana ia dimunculkan dalam bentuk 3 Dimensi hologram. Jangan salah, konser ini dihadiri oleh puluhan ribu orang yang mengaku sebagai penggemar berat Miku Hatsune. Sungguh sebuah fenomena yang menarik.


2. Tsunade 


Hampir semua pecinta anime pasti sudah mengenal sosok Tsunade. Memang, ia adalah salah satu tokoh anime paling cantik yang kontroversial karena Ini karena sebenarnya Tsunade sudah berusia 60 tahunan. Satu-satunya hal yang bisa membuat ia tampak cantik dan tetap s***i adalah kekuatan ninjanya.
Di dalam serial Naruto, Tsunade digambarkan sebagai gadis berambut pirang yang selalu mengenakan kostum tradisional Jepang dengan belahan dada rendah. Di dahinya ada sebuah lambang yang sekaligus merupakan segel “Chakra” (kekuatan ninjanya) milik Tsunade. Tokoh ini juga digambarkan sebagai wanita yang sangat senang berjudi, walaupun hampir selalu mengalami kekalahan. Dalam film Naruto, Tsunade akhirnya dinobatkan sebagai salah satu Hokage (semacam kepala desa, pimpinan para ninja).

3. Rei Ayanami


Rei Ayanami mungkin adalah salah satu tokoh anime paling cantik yang populer dalam Neon Genesis Evangelion. Ia digambarkan sebagai seorang wanita berambut pendek warna biru pucat. Ia digambarkan sebagai pilot “Evangelion” (semacam robot raksasa) yang selalu terlihat murung dan sama sekali tidak memiliki emosi. Ekspresi wajah cantiknya selalu datar, dan ia jarang terlihat tertawa.
Rei Ayanami mengenakan berbagai macam versi kostum, seperti kostum pilotnya yang didominasi warna putih berbahan ketat, kostum renang, hingga seragam sekolah SMA. Rei Ayanami juga dikenal sebagai salah satu tokoh anime yang paling sering diangkat menjadi model cosplay.
4. Boa Hancock



Dari serial One Piece, mungkin Boa Hancock bisa menjadi salah satu wakil tokoh anime paling cantik yang masuk ke dalam daftar ini. Boa Hancock ditampilkan sebagai seorang wanita berambut hitam panjang, dengan kostum berwarna pink/ ungu yang menampakkan belahan dadanya. Ia adalah satu-satunya anggota wanita dalam “Shicibukai” (7 Dewa Bajak Laut) dan memiliki nama julukan sebagai “Putri Ular”.
Ia memakan buah setan yang dinamakan “Mero-Mero”, yang bisa membuatnya mengontrol ular dan mengeluarkan tatapan yang bisa mengubah orang menjadi batu. Pada akhirnya, Boa Hancock justru jatuh cinta pada Luffy, tokoh utama dalam serial One Piece ini. Salah satu cosplay terbaik Boa Hancock dilakukan oleh seorang aktris Taiwan bernama Sunny Lin.

5. Rangiku Matsumoto


Sosok wanita d****a dari anime Bleach. Rangiku Matsumoto tmemiliki figur yang hampir sama dengan Tsunade. Rambut panjang dengan kostum tradisional Jepang yang memamerkan keindahan tubuhnya. Bedanya, Rangiku memiliki warna rambut oranye- kecoklatan yang sangat indah.
Walaupun memiliki jabatan yang sangat tinggi sebagai Letnan Divisi 10 Gotei 13, Rangiku memiliki kepribadian yang sangat santai. Ia gemar bercanda, bercakap-cakap, mengobrol tanpa arah sambil minum-minum. Namun jangan salah, ketika ia bertugas ia berubah menjadi sosok yang sangat berbeda, bahka tidak segan dalam menghabisi lawannya.

6. Lucy Heartfilia 

Lucy adalah karakter utama wanita dalam anime “Fairy Tail”. Ia adalah sosok penyihir yang bergabung dalam satu grup bersama Natsu dan Ezra, serta memiliki kemampuan untuk memanggil berbagai rasi bintang dalam pertarungan. Lucy digambarkan sebagai seorang gadis muda dengan rambut pirang, dan hampir selalu mengenalan kostum berwarna putih-biru.
Lucy memiliki karakter yang sangat periang. Tidak ada yang menyangka bahwa sebenarnya ia adalah putri dari seorang pengusaha yang sangat kaya. Seiring dengan berjalannya waktu, karakternya di Fairy Tail menjadi semakin menarik. Ia terlihat jadi lebih d****a dan makin berguna dalam pertarungan.

7. Misty

Misty adalah salah satu tokoh anime paling cantik di serial Pokemon. Ia digambarkan sebagai seorang gadis muda yang berpetulang bersama Ash (Ali) dan Brock untuk menangkap 151 Pokemon yang tersebar di seluruh dunia. Sebagai Pokemon trainer, Misty banyak mengandalkan Pokemon-Pokemon bertipe air dalam pertarungan, seperti Starmie, Staryu, Magikarp, dan Horsea.

Misty sebenarnya digambarkan dengan cukup simpel, seorang gadis berkostum kuning dengan potongan mini, ditambah dengan jins yang dipotong seukuran hotpants dan suspender merah. Tokoh ini menjadi populer karena banyak gadis-gadis cantik dan s***i yang memutuskan untuk berperan sebagai Misty dalam acara costume play (cosplay)

8. Hinata Hyuga

Walaupun sangat pemalu, tokoh wanita satu ini ternyata mempunyai banyak fans. Hinata adalah salah satu tokoh anime paling cantik dari serial Naruto. Ia digambarkan sebagai seorang gadis muda berambut keunguan dengan mata besar yang indah. Pada awalnya, Hinata kalah jauh populer dibandingkan dengan tokoh wanita dalam Naruto lainnya seperti Sakura atau Yamanaka Ino. Namun seiring dengan berjalannya waktu, ia terlihat menjadi makin cantik, rambutnya bertambah panjang, dan tubuhnya juga semakin berisi dan menonjolkan kurva-kurva yang menarik perhatian.

9. Hilda (Hildegarde)

Hilda adalah sosok maid (pelayan) dari negeri setan yang bertugas mengawal seorang pangeran setan bernama Beelzebub dalam petualangannya di dunia manusia. Ia adalah seorang wanita berpenampilan gothic lolita, dengan rambut berwarna pirang, kostum maid berwarna hitam, stoking model jaring, armband, dan aksesoris pita di leher. Hilda juga digambarkan memiliki ukuran dada yang cukup besar.
Sebagai pengawal pribadi pangeran dari kerajaan setan, Hilda memiliki kekuatan yang sangat hebat. Ia bisa melakukan berbagai sihir hitam, berteleportasi, bahkan memiliki kekuatan fisik yang luar biasa. Kepribadiannya pun sangat misterius, selalu terlihat berekspresi datar dan selalu mengutamakan keselamatan sang pangeran yang masih bayi.

10. Nami

Navigator sekaligus pencuri dari Grup Bajak Laut Topi Jerami. Kecantikan Nami sudah tak perlu dipertanyakan lagi, terutama dalam penampilan versi barunya setelah “Time Skip”. Ia digambarkan sebagai seorang gadis muda dengan rambut panjang berombak berwarna merah, dengan kostum bikini yang sangat minim membalut tubuhnya yang padat berisi.
Selain kemampuan navigasi yang hebat, Nami juga sangat gesit sebagai pencuri dan melarikan diri dari kejaran lawan. Ia juga memiliki senjata yang bernama”tongkat cuaca”, yang biasa ia gunakan untuk menciptakan awan, hujan, badai, atau bahkan petir untuk menyerang lawan-lawannya.
reff: Terselubung

Ukiran Helikopter di dinding kuil Abydos

Pada tahun 1848, sebuah ekspedisi arkeologi yang sedang melakukan penelitian di Mesir menemukan hierogliph aneh di langit-langit sebuah kuil kuno di Abydos, beberapa ratus mil selatan Kairo. Cetakan contoh hierogliph itu kemudian dibawa ke Eropa dan segera menimbulkan perdebatan yang luar biasa di kalangan Egyptologist. Tidak ada satupun yang dapat menjelaskan arti hierogliph tersebut. Akhirnya, hierogliph tersebut dianggap hanya sebagai ukiran objek-objek aneh tak dikenal. Puluhan tahun kemudian, hierogliph tersebut kembali muncul ke permukaan, kali ini beberapa orang mengenali ukiran Hierogliph tersebut sebagai helikopter, pesawat dan kapal selam, objek-objek yang tercipta pada abad ke-20.

Saya percaya sebagian besar dari kalian yang membaca tulisan ini sudah pernah melihat foto yang termashyur ini dan akan menganggap tulisan ini basi. Namun ternyata ada sebagian orang yang belum atau mungkin hanya sedikit mengetahui kisah ini dan meminta saya menulisnya. Jadi yang sudah tahu harus mengalah dengan mereka yang belum tahu.

Nah, saya akan memulai cerita saya. Pada tahun 1990an, para turis yang mengunjungi kuil di Abydos memotret kembali langit-langit kuil itu dan foto-foto yang diambil mulai muncul di internet, membangkitkan kembali perdebatan mengenai makna hierogliph tersebut..

Helikopter yang tergambar di langit-langit kuil tersebut memiliki baling-baling, kokpit dan ekor, persis seperti helikopter modern. Sedangkan dua ukiran lain sepertinya menunjukan gambar kapal selam dan pesawat.


Hierogliph tersebut ditemukan di sebuah kuil yang didirikan oleh Firaun Seti I sekitar 3.000 tahun yang lalu, bukan di Piramida seperti yang dikira sebagian orang. Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana ukiran mesin-mesin transportasi modern bisa ada di kuil yang berusia 3.000 tahun ?

Tentu saja tidak semua orang dengan gampang menerima penjelasan adanya ufo masa purba yang dipercayai sebagian orang, termasuk saya. Walaupun saya menulis soal-soal misteri di blog ini, namun saya merasa bahwa penjelasan seperti itu adalah penjelasan yang sangat digampangkan. Seakan-akan kita enggan berusaha mencari penjelasan lain terlebih dahulu.

Jadi saya mencoba mencari penjelasan alternatif.

Pertama, saya menemukan penjelasan dari seorang arkeolog yang ternyata skeptisnya sangat luar biasa. Dengan cepat dan tanpa pikir panjang ia mengatakan bahwa foto tersebut adalah hasil rekayasa photoshop. Sepertinya arkeolog ini tidak pernah mengunjungi kuil Abydos di Mesir. Berbagai foto dan rekaman yang diambil di kuil tersebut oleh orang yang berbeda-beda jelas menunjukkan bahwa ukiran tersebut bukan hasil photoshop.

Lalu, datanglah para arkeolog yang lebih bijak dan tidak asal ngomong dan tentu saja punya cukup uang untuk melihat langsung ke Abydos (Tidak seperti arkeolog pertama tadi). Mereka memiliki penjelasan yang ilmiah dan sesuai dengan ilmu ke-arkeologiannya. Menurut mereka ukiran tersebut sama sekali bukan ukiran helikopter, pesawat dan kapal selam. Hierogliph tersebut bisa menyerupai gambar Helikopter, pesawat dan kapal selam karena sebuah proses yang disebut Palimpsest.

Apa itu Palimpsest ? Palimpsest adalah sebuah teknik membuat ukiran hierogliph yang baru di atas ukiran yang lama. Caranya adalah dengan memplester ukiran yang lama dan kemudian mengukir hierogliph yang baru di atasnya.

Nah, ukiran di langit-langit Abydos dipercaya oleh para arkeolog telah mengalami proses Palimpsest. Sejalan dengan beriringnya waktu, plester yang ditempel untuk menutupi ukiran yang lama terlepas. Ukiran lama yang tertimpa dengan ukiran baru menghasilkan ukiran-ukiran yang berbentuk aneh. Dan dari situlah muncul Helikopter kita.

Proses ini sama seperti ketika kita sedang menghadapi ujian di sekolah. Ketika kita merasa jawaban yang kita tulis salah, kita mengambil Tip-X dan menutupi kesalahan itu dengan cairannya. Namun karena kita terdesak oleh waktu, kita yang tidak sabaran segera menulis di atas olesan Tip-X yang belum kering. Akibatnya lapisan Tip-X menjadi rusak dan kertas ujian kita menjadi kotor dengan huruf yang campur aduk. (sekarang kalian mengerti arti Palimpsest kan ?).

Ternyata para seniman Mesir biasa menggunakan metode Palimpsest pada masa purba. Jika seorang Firaun naik tahta, ia menuntut tulisan-tulisan lama di dinding diganti dengan tulisan yang menceritakan tentang kemuliaan mereka. Jadi seniman Mesir memplester tulisan yang lama dan menggantinya dengan yang baru.

lalu, saya mempelajari penjelasan ini dan saya merasa bahwa penjelasan ini sepertinya tidak pas di hati. Coba bayangkan, berapa besar kemungkinannya proses Palimpsest yang gagal bisa membentuk gambar helikopter yang sedemikian sempurna ?

Yeah, saya sudah tahu apa yang mau saya tulis di blog enigma. Saya akan mengatakan kalau saya tidak menemukan penjelasan yang masuk akal sehingga saya memutuskan untuk percaya kalau ukiran itu adalah ukiran Helikopter. Bahkan saya sudah mempunyai teori yang menjelaskan bagaimana sebuah helikopter bisa terukir di dinding yang berusia 3.000 tahun itu.

Namun kemudian, ketika saya sedang iseng mencari data tambahan, Saya menemukan sebuah foto yang mengejutkan. Di dinding lain di kuil yang sama, ada susunan hierogliph yang sangat mirip dengan ukiran helikopter yang kita punyai. I am Amazed ! Lihatlah kemiripannya ! Melihat foto ini, sepertinya palimpsest menjadi masuk akal. Bisa jadi hierogliph ini menunjukkan hierogliph awal sebelum mengalami proses Palimpsest.


Melihat foto ini, Teori helikopter masa purba mulai terlihat kabur. Sekarang pikiran saya hanya dipenuhi oleh Plester dan Tip-X.

Ukiran yang mirip dengan kapal selam ternyata merupakan ukiran telapak tangan. Bekas-bekas ruas jarinya jelas terlihat di kedua ukiran tersebut. Lagipula, setelah dilihat-lihat kembali, saya merasa helikopter itu ternyata memang tidak mirip dengan helikopter. Apa yang kita sebut dengan baling-baling ternyata menempel di ekornya. Hidung helikopter itu ternyata menyatu dengan ukiran lain. Benar-benar tidak mirip helikopter.

Jadi sekarang, sepertinya saya harus meminta maaf kepada para penganut teori ufo masa purba, karena saya condong kepada penjelasan Tip-X, maksud saya Palimpsests.

Tapi....

Kalian tahu, penggemar misteri tidak boleh menutup pikirannya rapat-rapat. Teori yang berhubungan dengan misteri itu biasanya bergerak dengan "fluid". Jika ada petunjuk baru yang mematahkan argumen sebelumnya, maka saya rasa tidak ada salahnya menerima kemungkinan baru.

Saya mendengar bahwa sebuah surat kabar Arab bernama "Al-Sharq Al-Awsat" pernah mempublikasikan foto-foto yang diambil di dinding kuil Amon Ra di Karnak. Konon foto itu menunjukkan adanya hierogliph yang persis dengan yang ada di kuil Abydos. Di dalamnya juga ada helikopter dengan baling-baling dan ekor. Yang pasti, katanya, identik dengan ukiran Abydos.

Tapi sayangnya, saya hanya membaca mengenai hal itu di sebuah media. Saya membolak-balik media tersebut (dengan mouse tentu saja) untuk mencari foto yang dimaksud. Saya tidak menemukannya. Lalu saya berpaling kepada google dan mencoba memasukkan kata kunci yang saya anggap paling relevan. Luar biasanya, saya menemukan artikel-artikel lain yang juga menyebut soal foto helikopter Karnak, tapi dengan kalimat yang sama persis dengan kalimat di artikel pertama. Ooh, ternyata artikelnya hasil kopi paste semua. Saya masih belum menemukan foto yang saya inginkan.

Jadi, para pembaca yang budiman, jika kalian bertanya mengenai pendapat saya, maka saya percaya dengan penjelasan Tip-X. Tapi seperti yang saya katakan di atas, pikiran saya "fluid". Karena itu saya akan mengubah pandangan saya jika saya bisa menemukan foto helikopter di dinding kuil Amon Ra di Karnak.

Jika kalian ingin membantu saya menemukan foto itu, dengan senang hati saya tunggu.

Salam

Notes :
Sebagian orang yang membaca tulisan ini bingung, bagaimana bisa ada foto hierogliph sebelum palimpsest ? Apakah foto itu hasil photoshop ? jawabannya tidak.

Pahami kalimat yang saya gunakan baik-baik. Saya menulis bahwa foto itu berasal dari DINDING lain di KUIL yang sama. Jadi foto itu bukan hierogliph helikopter yang berhasil terfoto sebelum palimpsest, melainkan foto dari hierogliph yang lain.

Di kuil itu, terdapat banyak hierogliph di dinding-dindingnya. Dan di dinding yang lain kita menemukan susunan hierogliph yang sangat mirip dengan hierogliph helikopter.
Jadi saya berhipotesis bahwa susunan ukiran/hierogliph yang berbentuk helikopter, mungkin pada awalnya (sebelum palimpsest) sama dengan hierogliph pada foto ke-2.

Lalu pertanyaan lagi, kok bisa ada hierogliph yang mirip di kuil yang sama ?

Bukankah hal yang biasa menemukan tulisan yang sama di dalam kuil yang sama ? Contoh, coba hitung, berapa kali kalimat "dilarang merokok" bisa anda temukan di dalam sebuah mall ? tentu saja lebih dari sekali.

Jika kalian masih tidak mengerti juga, maka saya angkat tangan :)

(hallofthegods.org,enigma)

Misteri Ukiran alien di Mastaba Ptah Hotep

Jika kita tidak mendapat gambaran yang jelas mengenai sebuah persoalan, maka kita akan dituntun menuju kesimpulan yang salah. Contohnya adalah kasus ukiran alien bermata besar di Mastaba Ptah Hotep, Saqqara, Mesir.


Sejak lama, sebagian orang percaya bahwa bangsa Mesir purba adalah keturunan alien. Piramida adalah buktinya. Karena menurut mereka mustahil manusia tanpa teknologi canggih dapat membangun struktur semegah itu.

Beberapa hari setelah saya menulis soal ukiran helikopter di Abydos, seseorang mengirim email ke saya dan bertanya mengenai ukiran ini. Apakah ukiran ini benar-benar ukiran alien ?

Sebenarnya, wahai para pembaca, saya merasa tidak enak hati. Karena saya dianggap punya kebiasaan menyangkal bukti-bukti teori alien masa purba. Tapi percayalah, saya tidak bermaksud menyangkal teori alien masa purba. Yang selalu saya pertanyakan adalah bukti-bukti yang diajukan.

Bukankah bagus jika kita bisa memisahkan antara bukti yang hoax dengan yang sejati sehingga kita bisa berfokus hanya pada bukti yang sejati ? Saya rasa kalian pasti setuju.

Ini foto yang dimaksud. Ukiran ini terdapat pada mastaba (kuburan) Ptah Hotep di kompleks Necropolis Saqqara di Mesir.


Jika kalian melihat foto ini, pasti kalian akan mengambil kesimpulan bahwa foto ini benar-benar menyerupai alien dan bahwa bangsa Mesir purba memang dikunjungi oleh alien. Tapi. seperti yang saya katakan di paragraf pertama, jika kita tidak mendapat gambaran yang lebih jelas, maka kesimpulan yang diambil bisa salah.

Sekarang, saya akan menunjukkan foto dengan warna yang lebih jelas. Lihat perbedaannya.


Dengan melihat gambar yang lebih jelas, maka ukiran itu semakin tidak mirip dengan alien. Beberapa web yang saya temukan menyebut gambar itu adalah gambar persembahan kepada para dewa.

Tapi saya juga menyadari bahwa untuk meyakinkan kalian, saya tidak bisa hanya menunjukkan gambar yang lebih jelas itu. Harus ada bukti yang lebih konkret. Lagipula, saya percaya, bagi sebagian pembaca, ukiran itu masih terlihat seperti alien bermata besar.

Jadi saya kembali menyusuri ukiran-ukiran lain yang ada di dinding Saqqara untuk mencari petunjuk. Kebetulan saya pernah dihadiahi sebuah buku mengenai Mesir oleh seorang teman yang baru kembali dari Mesir. Buku itu berjudul All of Egypt karangan EB Bonechi. Di dalamnya saya bisa melihat ukiran-ukiran lain di dinding mastaba Ptah Hotep di Saqqara dengan lebih jelas.

Sambil menyusuri gambar-gambar ukiran lainnya, saya menemukan satu petunjuk yang saya rasa bisa menjadi bukti kuat bahwa ukiran itu bukan alien.

Lihat foto dibawah ini. Ukiran ini berada persis di atas ukiran "alien" tersebut (lihat gambar pertama).

Bisakah kalian melihat petunjuk itu ?


Petunjuk yang saya maksud adalah tanaman berwarna hijau di kiri atas foto yang menghadap ke bawah. Bisakah kalian mengenalinya ? Ini saya perbesar.


Belum bisa mengenalinya ? Oh ya, saya putar dahulu. Ini jadinya.


Nah, sekarang kalian bisa mengenalinya. Ya, tanaman itu mirip dengan kepala "alien" yang kita punya.


Menurut saya, bukti ini sudah cukup. Tapi jika kalian merasa tidak cukup, saya akan memberikan sedikit sentuhan terakhir.

Pertama, sebuah pikiran masuk ke dalam otak saya. Bangsa Mesir adalah bangsa yang sangat teliti. Mereka membangun piramida dan kuil dengan presisi yang sangat tinggi. Jika Tanaman hijau itu sama dengan kepala "alien" yang kita punyai, maka saya rasa jumlah kelopak bunga yang ada pada kedua ukiran seharusnya juga sama banyak.

Jadi saya berusaha mencari tahu apakah pemikiran saya benar atau salah. Saya menghitung jumlah kelopak bunga pada kedua ukiran. Ya, masing-masing ada sembilan helai. Keduanya ternyata merupakan objek yang sama.

Jadi kepala "alien" kita ternyata adalah sekuntum tanaman yang ditaruh di sebuah pot. Lihat lehernya, bukankah mirip dengan leher sebuah pot.

Sekarang, walaupun buktinya sudah cukup kuat bahwa ukiran itu bukan alien, saya masih penasaran. Tanaman apa sih yang sampai bisa menyebabkan salah paham seperti itu ?

Saya menjelajahi google dan menemukan jawabannya. Tanaman itu ternyata adalah tanaman teratai. Ini adalah cuplikan gambar dari answers.com. Tanaman kita ada di kiri bawah. Bahkan kalian bisa melihat kelopaknya juga berjumlah sembilan.



Lalu, di web cgi.ebay, saya menemukan sebuah lukisan yang menunjukkan ratu Nefertari mempersembahkan bunga teratai yang sama kepada dewi Isis.


Jadi, website pertama yang saya temukan yang mengatakan bahwa ukiran itu adalah ukiran persembahan ternyata benar adanya.

Saya tidak tahu, apakah foto ukiran ini sengaja dikaburkan untuk membuat kita percaya ? ataukah ini hanya semata faktor ketidaksengajaan dan ketidaktahuan ?

Kalian pasti tahu bahwa saya selalu menerima teori apapun yang diajukan oleh orang lain asalkan bukan didasarkan pada bukti hoax. Jika bukti itu adalah sebuah hoax, maka tidak layak untuk dipikirkan.

Seperti yang saya katakan pada awalnya, Jika kita tidak mendapat gambaran yang jelas mengenai sebuah persoalan, maka kita akan dituntun menuju kesimpulan yang salah.

(crystalinks.com, answers.com, cgi.ebay.com,enigma)

Simbol Illuminati Pada Kartun


        Pada kesempatan kali ini saya akan menulis artikel tentang simbol illuminati di seluruh film kartun baik kartun baru maupun kartun lama
simbol illuminati dan freemason memang berada di mana-mana baik di bidang ekonomi hiburan maupun pada bidang bidang lainnya singkatnya illuminati dan freemason tak ada bosan-bosannya memprogandakan simbol simbol mereka


      dilihat dari bidang ekonomi simbol illuminati ada di uang 1 dollar amerika dan di uang 10 ribu rupiah ada juga simbol illuminati di mata uang ringgit malaysia kalau di lihat dari bidang hiburan simbol illuminati memang sangat banyak di temukan mulai dari film action film kartun music grup band penyanyi artris hampir semuanya sudah di susupi simbol-simbol illuminaati dan freemason untuk  simbol -simbol illuminati dan freemason pada kartun anda bisa melihat gambarnya di bawah semoga anda tidak kaget melihatnya 



tidak mungkin kan kalau saemua ini dilakukan tanpa sengaja pasti ada orang atau organisasi di balik layar yang menyusun semua ini sehingga tercipta sedemikian rupa bila anda masih berfikir kalau ini semua kebetulan berarti anda tidak bisa menerima sebuah kenyataan...!
 Artikel simbol illuminati pada kartun ini saya buat berdasarkan semakin maraknya simbol illuminati dan freemason di sekeliling apabila ada kata yang salah mohon di maafkan dan apabila anda kurang mengerti bisa di tanyakan di kotak komentar di bawah

Sumber

Dibalik Keabadian Pilar Besi Delhi

Berdiri di halaman kompleks mesjid Quwwatul, India, pilar besi Delhi yang dibuat pada abad ke-4 adalah salah satu monumen paling misterius yang ada di India. Lebih dari 1.600 tahun setelah berdirinya, pilar besi ini tidak rusak dimakan waktu.
Pilar ini sering dianggap sebagai bukti majunya teknologi pada masa India purba. Pada masa kini, dengan segala teknologi yang kita miliki, konon hanya ada empat perusahaan pengelasan besi yang mampu membuat pilar besi dengan karakter seperti pilar Delhi.


Pilar ini memiliki tinggi 7,21 meter. Dari 7,21 meter itu, 93 cm tertanam di dalam tanah. Diameternya 41 cm di kaki dan 29 cm di puncak. Beratnya diperkirakan sekitar 6,5 ton. Pengerjaan pilar ini begitu sempurnanya sehingga bagian atas pilar sering dikira sebagai perunggu.

98 persen dari Pilar ini terbuat dari besi mentah dengan kualitas unggulan. Berbeda dengan artefak besi lainnya yang biasa dibuat menggunakan cetakan, pilar ini dibuat dengan ditempa menggunakan palu. Ini terlihat dari tanda-tanda bekas tempaan pada permukaannya.

Menurut bukti-bukti yang ditemukan, pilar itu pada awalnya bukan terletak di lokasinya yang sekarang, melainkan telah dipindahkan dari tempat lain. Ini juga didukung bukti tidak adanya relik lain dari abad ke-4 yang bisa ditemukan di sekitar situ. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, pilar itu dibawa ke Delhi oleh Anangpal, Raja Tomar yang berjasa dalam membangun kota Delhi tahun 1020 M.

Di permukaan pilar, kita bisa menemukan adanya inskripsi yang menyebutkan bahwa pilar itu pada awalnya terletak di daerah yang bernama Vishnupadagiri, yang berarti "Bukit dengan jejak kaki dewa Wisnu".


Wilayah ini kemudian diidentifikasi sebagai wilayah Udayagiri, sebuah kota yang berjarak 50 km dari timur Bhopal di India tengah.

Pilar ini tidak terlalu menarik perhatian para ilmuwan hingga pertengahan abad ke-19 ketika dunia barat mendengarnya. Laporan pertama mengenai adanya pilar ini datang dari seorang prajurit Inggris bernama Kapten Archer. Ia menceritakan adanya sebuah pilar dengan inskripsi aneh di permukaannya yang tidak dapat diartikan oleh siapapun.

Lalu, inskripsi ini menarik perhatian James Prinsep, seorang arkeolog Inggris yang kemudian berhasil memecahkan artinya pada tahun 1838 dan mempublikasikan terjemahannya pada Journal of Asiatic Society of Bengal.

Dalam Inskripsi itu disebut bahwa pilar ini dibuat sebagai penghormatan kepada dewa Wisnu. Selain itu, inskripsi ini juga menulis penghormatan kepada seorang penguasa bernama Chandra yang berhasil menaklukkan Vangas dan Vahlika. Para sejarawan percaya bahwa Chandra yang disinggung disini adalah Chandragupta II Vikramaditya (375-414 M) yang berasal dari dinasti Gupta.

Jadi, bisa diketahui bahwa pilar ini sesungguhnya adalah sebuah monumen untuk memperingati kebesaran dewa Wisnu dan raja Chandragupta. Namun selain sebagai monumen penghormatan, sebagian peneliti percaya bahwa pilar ini juga berfungsi sebagai alat astronomi masa purba.

Vishnupadagiri, lokasi awal pilar ini, terletak di rasi bintang cancer dan juga merupakan pusat penelitian astronomi pada masa Gupta. Pilar besi ini mungkin telah berfungsi sebagai jam matahari ketika ia masih berada disana.

Lalu, bagaimana pilar ini bisa bertahan terhadap hantaman cuaca, bahkan setelah 1.600 tahun berlalu ?

Beberapa sumber mengenai pilar besi ini mengatakan kalau pilar ini tidak berkarat, namun, sebenarnya pilar ini tetap berkarat, hanya karat tersebut tidak sampai merusaknya. Ini cukup luar biasa untuk sebuah besi yang berusia lebih dari 1.600 tahun.

Beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskan fenomena ini. Teori-teori tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu teori lingkungan dan teori materi.

Teori lingkungan mendasarkan argumennya pada lokasi keberadaan pilar, yaitu Delhi.

Iklim di Delhi sangat kering. Besi hanya akan mengalami karat yang parah jika nilai kritis kelembaban melebihi 80%.

Di Delhi, kelembaban yang melebihi nilai kritis 80% hanya terjadi sekitar 20 hari dalam setahun. Jadi walaupun curah hujannya berkisar pada 15-30 inci, atmosfer di delhi tidak mendukung terjadinya karat pada besi.

Tetapi, jika teori ini benar, mengapa besi-besi lain yang berada di Delhi mengalami kerusakan karena karat ?

Karena itu, teori kedua, yaitu teori materi, berusaha memberikan penjelasan. Menurut penganut teori ini, karakteristik unik besi ini muncul dari bahan dasar pilar itu sendiri.

Selain kadar besi yang cukup murni, para peneliti menemukan bahwa pilar ini memiliki kadar fosfor yang tinggi dan sulfur yang rendah. Kombinasi yang luar biasa ini mengakibatkan besi menjadi relatif tahan karat.

Lalu, sebagian peneliti lain mengajukan teori bahwa massa besi yang besar mungkin telah berfungsi sebagai penyeimbang temperatur yang mengurangi kondensasi kelembaban. Jadi, ketika cuaca Delhi menjadi lebih dingin di malam hari, pilar itu tetap hangat.

Lalu, sebuah penemuan mengejutkan dilaporkan dari ahli metalurgi India.

Pada tahun 2002, tim ahli metalurgi dari Kanpur yang dikepalai oleh Dr.R Balasubramaniam menemukan adanya lapisan tipis yang terdiri dari campuran besi, oksigen dan hidrogen pada pilar tersebut.

Lapisan tipis ini membutuhkan waktu tiga tahun setelah pembuatan pilar untuk benar-benar terbentuk. Setelah 1.600 tahun, lapisan ini hanya bertambah tebal 1/20 milimeter. Dengan suatu cara yang unik, lapisan ini telah membantu pilar ini lebih bebas dari kerusakan akibat karat.

Jika kita beranggapan bahwa seluruh teori di atas benar adanya, maka kita dapat mengambil kesimpulan dengan mengatakan bahwa, selain karena temperatur Delhi yang kering, pilar ini menjadi lebih tahan karat karena :
  1. Kemurnian besinya
  2. Kadar Fosfor yang tinggi
  3. Kadar Sulfur yang rendah
  4. Massa besi pilar yang besar
  5. Lapisan tipis yang menyelubungi besi
Lalu pertanyaannya berikutnya adalah, bagaimana para tukang besi India kuno bisa menciptakan kombinasi yang luar biasa ini ?

Bagaimana mereka dapat membuat lapisan tipis campuran besi, oksigen dan hidrogen yang terbentuk setelah tiga tahun pembuatan besi ?

Apakah mereka memiliki teknologi yang tidak diketahui oleh manusia modern ?

Pertanyaan ini belum dapat dijawab oleh para peneliti.

Namun, bagi para skeptis, pertanyaan ini sangat gampang dijawab. Menurut mereka, kemampuan pilar besi Delhi hanyalah sebuah kebetulan. Dengan kata lain, mereka berkata bahwa dengan suatu cara, 5 syarat di atas telah bertemu dan membuat pilar itu tidak berkarat.

Mereka berargumen, jika benar teknologi para tukang besi India kuno begitu maju, mengapa hanya pilar besi Delhi yang tidak rusak dimakan karat ?

Mengapa tidak ditemukan lebih banyak lagi pilar-pilar atau artefak besi yang tidak rusak dimakan karat lainnya ?

Misteri atau bukan, Pilar besi Delhi telah menarik hati para ahli metalurgi dari seluruh dunia. Artefak ini dianggap sebagai pencapaian terbesar dalam seni menempa besi.

Pada tahun 1997, sebuah pagar dipasang di sekeliling pilar karena para pengunjung sering melakukan perusakan pada artefak tersebut. Ini juga karena adanya tradisi bahwa siapa saja yang dapat berdiri membelakangi pilar sambil melingkarkan tangan ke belakang hingga bertemu akan mendapatkan keberuntungan.

Sekarang, pilar ini masih berdiri di kompleks halaman mesjid Quwwatul dan dianggap sebagai salah satu artefak yang paling membingungkan di India.

(wikipedia, corrosion-doctors.org, indianrealist.wordpress.com,enigma)

Teka - teki Baghdad Battery

Dari sebuah gua kuno di Irak, Baghdad Battery membuat sebagian orang bertanya-tanya. Mungkinkah lebih dari 2.000 tahun yang lalu, bangsa Irak telah mengenal teknologi yang berhubungan dengan listrik?


Teka-teki Baghdad Battery

Baghdad Battery atau Baterai dari Baghdad yang kadang disebut juga Parthian Battery adalah nama yang diberikan kepada sebuah artefak berbentuk guci/vas yang diperkirakan berasal dari masa kebudayaan Parthian yang berkembang antara tahun 250 SM hingga 224 M.


Tinggi guci ini adalah 13 cm. Di dalamnya terdapat sebuah pipa tembaga berongga dan sepotong besi yang tersusun dengan rapi. Satu ujung besi direkatkan ke mulut guci dengan aspal sedangkan ujung yang lainnya direkatkan ke dasar tembaga.


Guci ini ditemukan pada tahun 1936 di dalam sebuah makam kuno di Khujut, selatan Baghdad. Namun artefak ini dibiarkan berdebu begitu saja di dalam gudang Museum Baghdad hingga dua tahun lamanya.

Pada tahun 1938, Arkeolog Jerman bernama Wilhem Konig yang saat itu merupakan direktur laboratorium penelitian museum Baghdad menemukan guci itu di gudang museum dan segera menyadari adanya sesuatu yang aneh.

Guci itu memiliki pipa tembaga dengan sebatang logam di dalamnya. Desain ini tidak umum untuk sebuah guci. Penelitian awal yang dilakukannya juga menemukan adanya bekas cairan asam seperti cuka atau anggur.

Konig menyadari kalau mungkin ia telah menemukan sebuah Sel Galvanic kuno yang bisa digunakan untuk membuat Baterai. Jika benar, maka ini menjadikan guci ini sebuah Ooparts (Out of place Artefacts), karena baterai baru ditemukan pada tahun 1800 oleh Alessandro Volta.

Konig menjadi bersemangat dengan kemungkinan kalau teknologi listrik mungkin telah dikenal pada masa Irak purba. Pada tahun 1940, walaupun kontroversial, Ia mempublikasikan teorinya mengenai artefak ini.

Apakah fungsi baterai ini?
Setelah perang dunia II berakhir, Willard Gray, seorang insinyur di General Electric High Voltage Laboratory di Massachusets, yang membaca tulisan Konig segera membuat replika Baghdad Battery. Dengan memasukkan jus anggur sebagai elektrolit, ia berhasil menciptakan listrik sebesar 0,5 volt.

Eksperimen ini membuat Baghdad Battery terkenal ke seluruh dunia.

Lalu timbul pertanyaan selanjutnya. Apakah guci sederhana ini benar-benar sebuah alat yang digunakan oleh bangsa Irak purba untuk menghasilkan listrik?

Benarkah mereka telah mengenal prinsip-prinsip kelistrikan?

Jika benar, untuk apakah alat tersebut digunakan?

Electroplating
Dalam publikasinya mengenai Baghdad Battery, Konig menyebutkan kemungkinan kalau baterai ini mungkin digunakan sebagai alat untuk melapisi logam dengan emas atau perak. Proses pelapisan ini disebut Electroplating, sebuah teknik yang masih sering digunakan hingga saat ini.

Untuk menguji ide ini, pada tahun 1978, Dr. Arne Eggebrecht, direktur di Museum Roemer and Pelizaeus di Hildesheim membuat beberapa replika Baghdad Battery dan melakukan eksperimen Electroplating. Kemudian, ia disebut berhasil melapisi sebuah objek dengan lapisan perak setebal 1/10.000 milimeter. Sama seperti eksperimen Willard Gray, Ia menggunakan jus anggur sebagai elektrolit.

Eksperimen ini cukup menghebohkan. Namun tidak butuh waktu lama bagi para ilmuwan untuk menolak keabsahannya.

Masalahnya satu. Tidak ada satupun peneliti lain yang bisa meniru hasil eksperimen Dr.Eggebrecht. Listrik yang dihasilkan oleh Baghdad Battery ternyata tidak cukup kuat untuk bisa melakukan proses electroplating.

Jadi, ada kemungkinan kalau eksperimen tersebut sesungguhnya tidak pernah dilakukan. Ini dikonfirmasi oleh Dr. Bettina Schmitz, seorang peneliti di museum yang sama, yang tidak bisa menemukan satupun catatan mengenai adanya eksperimen tersebut.

Bukan cuma itu, masalah lain yang berkaitan dengan teori ini adalah tidak pernah ditemukannya objek atau perhiasan yang terindikasi dilapisi emas atau perak dengan menggunakan electroplating dari Baghdad Battery.

Keperluan Pengobatan
Bangsa Yunani dan Mesir kuno pernah mencatat mengenai kebiasaan mereka menggunakan ikan listrik untuk meredakan rasa sakit pada telapak kaki. Ini menunjukkan kalau mereka cukup familiar dengan aliran listrik, walaupun mereka tidak menggunakan istilah "listrik" untuk menyebutnya.

Jadi, sebagian peneliti mulai memikirkan kemungkinan penggunaan artefak ini sebagai sebuah alat untuk mengurangi rasa sakit.

Tetapi, sama seperti teori sebelumnya, ada alasan yang cukup untuk meragukan teori ini. Catatan kuno masa purba tidak pernah menyinggung mengenai penggunaan alat sejenis Baghdad Battery dalam pengobatan. Mereka biasa menggunakan daun Cannabis (Ganja), Opium dan anggur untuk mengurangi rasa sakit.

Patung Dewa yang memiliki kekuatan
Lalu, selain dua teori yang cukup ilmiah di atas, ada teori yang menyentuh konspirasi keagamaan.

Dr.Paul Craddock, seorang ahli metalurgi purba dari British Museum, berpendapat kalau pada masa lampau beberapa Baghdad Battery mungkin telah dihubungkan secara paralel dan diletakkan di dalam patung Dewa untuk menipu para penyembahnya.

Katanya:
"Para pendeta mungkin akan mengajukan pertanyaan kepadamu. Jika kamu memberikan jawaban yang salah, kamu akan disuruh menyentuh patung itu dan akan mendapatkan sebuah kejutan listrik kecil. Jika kamu menjawab dengan benar, maka para pendeta akan melepaskan hubungan baterai dan tidak ada kejutan listrik yang dihasilkan. Dengan demikian kamu akan percaya dengan kekuatan Dewa, pendeta dan agamanya."
Teori ini, tentu saja terlalu liar untuk dianggap sebagai fakta karena tidak ada satupun patung yang pernah ditemukan dengan rongga didalamnya yang bisa mengisi beberapa Baghdad Battery.

Jadi, apa kegunaan artefak ini sebenarnya? Benarkah guci ini sebuah peralatan elektrik?

Baghdad Battery - Alat elektrik?

Seorang peneliti hanya bisa menarik sebuah kesimpulan berdasarkan pada fakta atau bukti yang ditemukan. Teori yang mengatakan kalau guci ini adalah sebuah baterai memang cukup memiliki dasar. Namun, bagi sebagian peneliti yang lebih skeptis, ada beberapa lubang besar di dalam teori ini.

Ya, banyak replika yang telah dibuat untuk keperluan eksperimen dan memang berhasil menciptakan arus listrik, namun ini tidak membuat guci ini otomatis menjadi sebuah baterai.

Dr.Marjorie Senechal, Profesor Sejarah Sains dan Teknologi di Smith College yang pernah membuat replika Baghdad Battery untuk keperluan eksperimen berkata:
"Saya rasa tidak ada yang bisa memastikan manfaat guci itu. Namun bisa saja benda itu memang sebuah baterai karena bisa digunakan untuk itu."
Sebuah replika yang dibuat oleh para mahasiswa Prof.Senechal bisa menghasilkan listrik berkekuatan 0,8 hingga 2 Volt.


Untuk mengerti apa yang dimaksud dengan lubang besar pada teori Baghdad Battery, pertama-tama, kita harus mengerti cara kerja sebuah baterai. Untuk itu, mari kita kembali sejenak ke pelajaran kimia sekolah kita.

Seperti yang saya katakan di atas, Dr.Konig mengatakan kalau Guci itu kemungkinan adalah sebuah Sel Galvanic.

Pada tahun 1780, Luigi Galvani, dalam sebuah eksperimen menemukan jika ia menghubungkan dua logam berbeda jenis yang masing-masing dicelupkan dalam larutan elektrolit yang juga dihubungkan dengan salt bridge (peralatan penghubung seperti tabung kimia yang diisi dengan elektrolit dalam bentuk gel), maka aliran listrik akan tercipta.


Kita mungkin juga ingat kalau Galvani berhasil membuat kaki katak yang sudah mati berkontraksi oleh listrik yang dihasilkan oleh sel ini.

Sel Galvanic itu tidak sama dengan baterai.

Yang dinamakan baterai adalah gabungan dari beberapa sel Galvanic yang dihubungkan secara seri atau paralel dengan kabel (atau penghantar lainnya).

Dengan penggabungan ini, barulah aliran listrik yang cukup kuat dapat tercipta.

Nah, disinilah masalahnya. Jika guci itu memang sebuah sel Galvanic yang digunakan sebagai bagian dari Baterai, maka seharusnya ada lebih dari satu guci sejenis yang ditemukan lagi.

Namun, hingga sekarang, hanya ada satu Baghdad Battery yang ditemukan. Dengan kata lain, sebenarnya kita tidak bisa menyebut guci itu sebuah baterai, melainkan sel Galvanic.

Jika kita menemukan beberapa guci serupa, maka argumentasi baterai menjadi lebih kuat.

Namun, itupun belum cukup. Jika ada beberapa guci serupa yang ditemukan, kita masih harus menemukan "kabel" yang digunakan untuk menghubungkan beberapa guci tersebut. Sampai sekarang, kabel tersebut, atau bahan yang mungkin bisa dijadikan kabel belum pernah ditemukan.

Para peneliti pun mengakui kelemahan argumen Baterai karena ketiadaan kabel tersebut.

"Sayangnya kita tidak pernah menemukan kabelnya." Kata Dr. Craddock.

"Ini berarti interpretasi kita mengenai kegunaan artefak ini bisa jadi salah total."

Lalu, selain masalah kabel, keberatan lain yang diajukan oleh para peneliti yang menolak teori ini adalah desain guci tersebut.

Aspal yang digunakan untuk merekatkan batang besi tersebut ternyata menutupi silinder tembaga sepenuhnya. Ini membuat aliran listrik menjadi terhambat. Untuk menghasilkan listrik, mau tidak mau, desain guci tersebut harus diubah.

Lagipula, desain ini cukup aneh karena aspal tersebut menutupi seluruh mulut guci itu. Di lain pihak, Sel Galvanic membutuhkan pengisian cairan elektrolit terus menerus. Bagaimana cara mereka mengisinya jika cairan elektrolit di dalamnya menjadi kering?

Lalu, argumen lainnya dari para penentang teori baterai adalah kenyataan kalau kita tidak pernah menemukan adanya catatan atau ukiran yang menunjukkan mengenai peralatan yang dinyalakan oleh baterei ini. Jika kita menemukan ukiran bergambar alat elektronik yang menggunakan baterai seperti kamera atau jam dinding, mungkin kita bisa menarik kesimpulan kalau memang ada baterai di masa lampau.

Cukup masuk akal mengingat kita hanya bisa menerima suatu teori sains sebagai kebenaran jika didukung oleh bukti-bukti yang memadai.

Lalu, jika bukan baterai, apa manfaat guci tersebut?

Bagi mereka yang keberatan dengan teori baterai, guci itu hanyalah sebuah tempat penyimpanan biasa. Yang disimpan di dalamnya adalah perkamen atau gulungan-gulungan kitab. Mereka berargumen kalau kitab yang disimpan di dalam guci tersebut mungkin telah hancur dan menyisakan residu asam yang dikira sebagai residu cairan elektrolit.

Argumen ini cukup bisa diterima. Tetapi dengan menggunakan logika yang sama untuk membantah teori baterai, maka, mengapa hanya ada satu guci serupa yang ditemukan?

Jika memang digunakan untuk menyimpan gulungan kitab, bukankah harusnya kita menemukan lebih banyak guci lain yang serupa?

Jadi, menurut saya, Baghdad Battery masih menyisakan banyak ruang bagi kita untuk berspekulasi. Mengenai kebenaran yang sesungguhnya, mungkin hanya waktu yang bisa menjawabnya.

(wikipedia, corrosion-doctors.org, news.bbc.co.uk,enigma)

Misteri Tengkorak Aneh Dari Peru

Ketika para arkeolog menemukan tengkorak-tengkorak aneh berbentuk memanjang di beberapa bagian dunia, segera muncul teori kalau tengkorak-tengkorak tersebut sebenarnya adalah milik para alien yang pada masa lampau mendatangi bumi. Benarkah begitu?


Saya sering mendapatkan pertanyaan mengenai tengkorak ini. Tetapi baru kali ini saya memutuskan untuk mempostingnya. Tengkorak ini telah banyak menimbulkan banyak kesalahpahaman karena bentuknya yang aneh dan tidak biasa. Namun, sebenarnya, ada penjelasan yang masuk akal mengenai keberadaannya.

Elongated Skull
Tengkorak-tengkorak misterius tersebut dinamakan elongated skull atau tengkorak memanjang yang mulai dikenal luas ketika Robert Connolly mempublikasikan foto-foto yang diambilnya dari seluruh dunia.

Kebanyakan tengkorak seperti ini ditemukan di Peru di antara tengkorak-tengkorak suku Inca lainnya. Karena itu, tengkorak memanjang ini juga dikenal dengan sebutan Peruvian Skull atau Inca Skull.

Tengkorak serupa kemudian juga ditemukan di banyak negara lain di dunia, mulai dari Jerman, Perancis, Mesir, Afrika dan yang terbaru adalah di Siberia. Menariknya, di Mesir kita bisa menemukan relief pada bangunan-bangunan mereka yang menunjukkan adanya tokoh-tokoh yang memiliki bentuk kepala memanjang seperti ini.

Salah satu contohnya adalah ratu Nefertiti yang termashyur. Lalu, konstruksi ulang yang dilakukan terhadap kepala raja Tutankhamon juga menemukan kalau raja ini memiliki bentuk kepala memanjang seperti Nefertiti.

Dari dulu, memang banyak yang percaya kalau bangsa Mesir telah membangun piramida dengan bantuan alien. Adanya relief ini semakin membuat banyak orang yang percaya kalau beberapa tokoh Mesir yang ternama adalah keturunan alien.
Relief yang menunjukkan ratu Nefertiti dengan topi besar

Raja Tutankhamon dengan kepala memanjang

Walaupun koleksi Peru adalah yang paling terkenal di dunia, namun tengkorak Peru yang diperkirakan berusia sekitar 1.000 tahun itu bukanlah tengkorak memanjang tertua yang pernah ditemukan.

Pada tahun 1982, para peneliti menemukan tengkorak yang diklaim sebagai milik manusia Neanderthal yang berasal dari tahun 45.000 SM di gua Shanidar di Irak. Ini membuat tengkorak gua Shanidar menjadi tengkorak memanjang tertua yang pernah ditemukan.

Karena karakteristiknya yang aneh, maka spekulasi pun berkembang mengenai asal-usulnya.

Lalu, benarkah tengkorak ini milik dari alien atau makhluk misterius lainnya?

Darimana asal Tengkorak ini?
Sebagian peneliti UFO percaya kalau tengkorak ini adalah milik alien atau manusia keturunan alien (alien hybrid). Tetapi, tentu saja teori ini tidak bisa dibuktikan karena argumen ini juga didasarkan pada teori lain (teori ancient astronout) yang juga belum terbukti.

Lalu, peneliti lain menyatakan kemungkinan kalau tengkorak itu adalah milik ras manusia tertentu yang memang memiliki karakteristik kepala seperti itu. Namun, masalahnya adalah tengkorak memanjang ternyata ditemukan tersebar luas di banyak tempat di dunia. Ini membuat teori ini menjadi semakin tidak mungkin karena penyebaran ras di masa lampau sangat terbatas. Lagipula, hingga hari ini, para peneliti belum bisa mengidentifikasi ras yang dimaksud.

Teori yang lain lagi menyatakan kalau tengkorak memanjang tersebut mungkin adalah hasil dari sebuah penyakit yang mengubah ukuran kepala. Ini cukup bisa diterima karena pada masa modern ini, penyakit seperti itu memang ada. Namanya Craniosynostosis.

Tulang tengkorak bayi tersusun atas beberapa lempeng tulang. Celah di antara lempeng ini disebut sutura. Pada bayi yang baru lahir, sutura ini masih lebar dan belum tertutup rapat.

Jika Sutura tersebut menutup secara prematur, otak bayi akan bertumbuh ke arah sutura yang masih terbuka. Dengan demikian, kepala anak akan mulai memanjang. Inilah yang disebut Craniosynostosis.

Namun teori ini juga dipersoalkan mengingat Craniosynostosis tidak bisa menghasilkan kepala dengan bentuk memanjang yang sempurna. Pada banyak tengkorak memanjang yang ditemukan, bentuknya cukup sempurna sehingga terlihat kalau kepala itu seperti dibentuk dengan sengaja.

Karena itu, sekarang kita akan melihat teori lainnya yang dianggap sebagai jawaban paling masuk akal mengenai asal-usul tengkorak ini.

Cranial Binding - Modifikasi bentuk kepala
Menurut teori ini, tengkorak memanjang tersebut dihasilkan dari modifikasi kepala yang memang sengaja dilakukan oleh suku-suku purba. Teknik modifikasi ini disebut Cranial Binding.

Praktek seperti ini cukup umum ditemukan di negara-negara Amerika Latin pada masa lampau. Namun mulai menghilang ketika para misionaris kristen masuk ke wilayah-wilayah itu.

Sebagai catatan, modifikasi tubuh bukanlah sesuatu yang aneh dalam tradisi suku-suku purba di seluruh dunia. Misalnya, kita mungkin mengetahui mengenai suku Karen di Burma yang menaruh banyak gelang besi di lehernya sehingga leher mereka menjadi lebih panjang. Lalu, praktek Foot Binding yang dilakukan pada perempuan Cina masa lampau yang membuat telapak kaki mereka menjadi lebih kecil dan lain-lain.

Mengenai Cranial Binding, kita bisa menemukan tradisi ini disinggung dalam banyak catatan-catatan kuno.

Cranial Binding di dalam sejarah

Hippocrates, pada tahun 400 SM, pernah menulis mengenai sebuah suku yang disebutnya suku Macrocepheles karena praktek mereka dalam memodifikasi bentuk kepala.

Lalu, Freidrich Ratzel dalam bukunya yang berjudul The History of Mankind yang terbit tahun 1896 juga melaporkan adanya tradisi modifikasi kepala di Tahiti, Samoa, Hawai dan New Hebrides.

Lalu, suku Huns di Jerman juga mempraktekkan tradisi ini yang kemudian juga diikuti oleh suku-suku lain yang ditaklukkannya. Praktek serupa juga dilakukan oleh suku Aborigin di Australia dan beberapa suku Indian Amerika seperti Chinookan dan Choctaw.
Princess of the House of Este - Bangsawan Italia abad ke-15

Jika kita tidak memasukkan tengkorak memanjang yang diklaim sebagai kepunyaan manusia Neanderthal, maka mungkin bangsa Mesir adalah bangsa yang paling awal melakukan modifikasi kepala, yaitu sejak tahun 3.000 SM. Ini menjelaskan adanya relief yang menunjukkan beberapa tokoh yang memiliki bentuk kepala memanjang.

Jadi, budaya ini cukup mendunia.

Proses Cranial Binding
Proses Cranial Binding dilakukan sejak seorang bayi baru lahir ke dunia. Umumnya, mereka akan menggunakan kulit, tali atau kain untuk mengikat kepala bayinya hingga beberapa tahun ke depan untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan.

Cranial Binding

Modifikasi kepala yang dilakukan oleh suku-suku purba juga tidak hanya untuk menghasilkan bentuk kepala yang memanjang. Kadang, ada suku yang justru menginginkan bentuk kepala yang datar. Ini disebut Flattening Skull atau meratakan tengkorak kepala.

Flattening Skull

Mengapa Cranial Binding dilakukan?
Umumnya, modifikasi ini dilakukan sebagai tanda kecantikan dan penanda status. Di banyak suku, kepala yang memanjang mengindikasikan kalau ia adalah keturunan ningrat.

Selain itu, ada suku lain yang percaya kalau memanjangkan bentuk kepala dapat meningkatkan kecerdasan seseorang dan membuatnya lebih dekat kepada dunia roh. Kepercayaan ini salah satunya bisa ditemukan di suku di pulau Tomman, Vanuatu.

Lalu, apakah tradisi ini masih bisa ditemukan pada masa kini?

Jawabannya adalah: Tentu saja!

Walaupun Cranial Binding dengan teknik yang ekstrim telah lenyap sekitar 100 tahun yang lalu, namun praktek yang lebih moderat masih bisa ditemukan pada masa modern ini.

Cranial Binding di Masa Modern

Karena itu saya mengatakan kalau penjelasan ini lebih masuk akal karena kita masih bisa menemukan contoh-contohnya di masa modern ini.

Misalnya adalah suku Mangbetu di Kongo Utara dan suku Zande di Afrika Tengah. Dalam kasus suku Mangbetu, Modifikasi kepala dilakukan sebagai ekspresi kecantikan dan tanda kepintaran. Mereka melakukannya dengan mengikat kepala bayi mereka dengan tali. Lalu, ikatan itu akan dikencangkan setiap beberapa bulan sehingga menghasilkan bentuk kepala yang diinginkan.


Walaupun banyak contoh yang bisa kita lihat, sebagian peneliti masih ragu dengan teori modifikasi kepala. Menurut mereka modifikasi yang dilakukan tidak bisa menyamai besarnya tengkorak-tengkorak Peru yang ditemukan.

Namun, Beatrice Blackwood dan PM Danby yang sejak lama menyelidiki modifikasi kepala percaya kalau ukuran kepala yang dihasilkan bisa berbeda tergantung dengan metode yang digunakan. Ini bisa ditemukan pada praktek salah satu suku di Papua Nugini yang ternyata menggunakan beberapa metode yang berbeda untuk membentuk kepala.

Metode tertentu mungkin bisa menghasilkan ukuran kepala yang super ekstrem seperti pada tengkorak-tengkorak Peru.

Lalu, bukti lain yang menguatkan teori ini adalah fakta kalau tengkorak-tengkorak tersebut ditemukan di wilayah yang suku-sukunya diketahui memang mempraktekkan Cranial Binding, seperti Peru, Mesir dan Eropa.

Jadi, saya rasa penjelasan ini lebih masuk akal dibanding teori lainnya yang tidak didukung oleh bukti yang kuat.

Satu-satunya pertanyaan yang mungkin masih belum terjawab oleh para peneliti adalah mengapa praktek ini bisa dilakukan di banyak wilayah di dunia oleh suku-suku yang berbeda yang terpisah oleh wilayah Geografis yang cukup jauh?

Siapakah yang mengajarkan mereka untuk melakukannya?

Apakah mereka belajar dari orang yang sama?

(bmezine.com, ahotcupofjoe.net, class.ufl.edu, wikipedia,enigma)

Entri Populer